Cara Mengatasi Sering Kehilangan Uang Menurut Agama Islam

Money

Beberapa dari kita semua pernah atau bahkan seringkali mengalami kehilangan uang, dalam Islam kehilangan uang ini boleh jadi disebabkan oleh tindak pencurian oleh manusia atau perbuatan atau gangguan setan dari kalangan jin. Lalu bagaimana pandangan agama atas kehilangan uang yang disebabkan oleh godaan jin?

Salah satu cara untuk terhindar dari gangguan jin ialah dengan rutin membaca Al-Qur'an serta dengan tidak meninggalkan shalat fardhu. Serta terdapat amalan tambahan salah satunya ialah dengan membaca ayat kursi pada pagi hari serta saat akan tidur.

Hal ini telah diriwayatkan dalam kisah tawanan Ubay bin Ka'ab Radhiyallahu ‘Anhu, saat Ubay menangkap seorang pencuri lalu ia bertanya kepada pencuri tersebut,

"Kamu ini Jin atau Manusia?"
Ia menjawab, "Aku ini Jin"
Ubay bertanya kembali, "Apa yang bisa melindungi kami dari kalian?"
Ia menjawab, "Bacalah ayat kursi dari Surat Al-Baqarah"

اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ - ٢٥٥

Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, Yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi, Mahabesar. (QS. Al-Baqarah/2:255)

Ubay kemudian menjawab, "Ya"

Ia melanjutkan, (إِذَا قَرَأْتَهَا غُدْوَةً أُجِرْتَ مِنَّا حَتَّى تُمْسِيَ ، وَإِذَا قَرَأْتَهَا حِينَ تُمْسِي أُجِرْتَ مِنَّا حَتَّى تُصْبِحَ)
"Jika engkau membacanya di waktu pgi, engkau akan terlindungi dari kami sampai sore hari. Apabila engkau membacanya di waktu sore, engkau terlindungi hingga tiba waktu pagi."

Kemudian Ubay berkata, "Aku akan segera pergi kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam lalu aku kabarkan kejadian itu kepadanya."

Lalu Nabi Muhammad SAW bersabda: (صَدَقَ الْخَبِيثُ)

“Si buruk telah berkata jujur.” (HR. al-Nasai, Al-Thabrani, dan selainnya)

Juga hadits tentang tawanan Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, -haditsnya sangat panjang-, tawanan itu berkata,

دَعْنِى أُعَلِّمْكَ كَلِمَاتٍ يَنْفَعُكَ اللَّهُ بِهَا

“Lepaskan aku, aku ajari kamu beberapa kalimat yang Allah memberikan manfaat kepadamu dengan kalimat-kalimat itu.”

Abu Hurairah bertanya, “Apa itu?” Ia menjawab,

إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِىِّ ( اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ ) حَتَّى تَخْتِمَ الآيَةَ فَإِنَّكَ لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ وَلاَ يَقْرَبَنَّكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ

“Apabila engkau beranjak ke tempat tidurmua, bacalah ayat kursi, Allaahu Laa Ilaaha Illaa Huwal Hayyul Qayyum, sampai selesai. Karena sesungguhnya kamu akan berada di bawah perlindungan Allah dan Syetan tidak bisa mendekatimu sampai besok pagi.” (HR. Al-Bukkhari)

Kata Abu Hurairah, “Aku biarkan ia pergi.”

Saat waktu pagi tiba, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda kepadanya tentang perbuatan tawanan tadi.

Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu melaporkan, “Ia mengaku mengajarkan kepadaku beberapa kalimat yang Allah akan berikan manfaat untukku dengan kalimat-kalimat itu. Lalu aku biarkan ia pergi.”

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bertanya, “Kalimat apa itu?”

Abu Hurairah menjawab, “Apabila engkau beranjak ke tempat tidurmu maka bacalah Ayat Kursi dari awal sampai akhir. Dan ia berkata kepadaku bahwa engkau senantiasa di jaga Allah dan syetan tak mampu mendekatimu sampai waktu pagi.”

Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda kepadanya,

أَمَا إِنَّهُ قَدْ صَدَقَكَ وَهُوَ كَذُوبٌ ، تَعْلَمُ مَنْ تُخَاطِبُ مُنْذُ ثَلاَثِ لَيَالٍ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ

“Adapun dia kala itu berkata benar, namun asalnya dia pendusta. Engkau tahu siapa yang bercakap denganmu sampai tiga malam itu, wahai Abu Hurairah?”

“Tidak”, jawab Abu Hurairah.

Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Dia adalah syetan.” (HR. Al-Bukhari, Al-Nasai, Al-Thbarani, dan selainnya. Dishahihkan Syaikh Al-Albani)

Kedua, agar rumah tidak menjadi tempat nyaman bagi syetan dari jenis jin, hendaknya diruqyah dengan surat Al-Baqarah. [Baca: 3 Hari Tidak Dibacakan Surat Al-Baqarah, Rumah Dimasuki Syetan?]

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

لَا تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنْ الْبَيْتِ الَّذِي تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ

“Jangan kalian jadikan rumah-rumah kalian sebagai kuburan. Sesungguhnya syetan lari dari rumah yang dibacakan surat Al-Baqarah di dalamnya.” (HR. Muslim, no. 780)

Ketiga, bacalah dzikir perlindungan dari syetan; di antaranya dzikir di pagi dan sore hari. Silahkan baca tulisan kami selanjutnya, “Dzikir Sebagai Upaya Menghindari Musibah dan Bala'”. Wallahu a'lam.


Diposting pada: 03 Maret 2023
(Klik pada Gambar untuk Memperbesar Tampilan!)